Dimana yang diketahui masyarakat
bahwa dewasa ini, kemajuan zaman sudah membuat negeriku indonesia perlahan
berubah dari yang memegang teguh kebudayaan dan adat istiadat hingga saat ini yang
sepertinya sudah mulai terlupakan karena dampak dari westernisasi. Westernisasi
sendiri mempunyai makna yaitu sebuah arus besar atau pola hidup kearah budaya
barat yang mempunyai jangkauan politik, sosial, kultural dan teknologi.
Inilah yang terjadi pada negeri
kita, negara Republik Indonesia. Sebuah negara berkembang yang sebenarnya penuh
dengan keindahan adat istiadat dan kebudayaannya yang begitu kaya. Namun, saat
ini masyarakat Indonesia sepertinya sudah terkena syndrome westernisasi. Dapat
kita lihat bahwa banyak sekali masyarakat khususnya remaja yang baru menginjak
dewasa yang melupakan kebudayaan asli dari negeri sendiri.
Contohnya adalah masyarakat
Indonesia khususnya yang tinggal di kota metropolitan atau kota-kota besar yang
saat ini menggunakan tekhnologi yang canggih seperti misalnya handphone yang
bertajuk smartphone. Hal ini mempengaruhi kehidupan rata-rata masyarakat
tersebut dan membuat dampak yang buruk bagi setiap individu nya di dalam sebuah
kelompok sosial. Rata-rata masyarakat tersebut berlomba-lomba untuk membeli
atau memakai barang tekhnologi canggih tersebut yang dimana dikaitkan dengan
status dan strata sosialnya, semakin bagus dan mahal suatu barang maka akan
semakin tinggi pula status sosialnya dimata orang lain. Dan mengakibatkan
banyaknya masyarakat yang cenderung menjadi konsumtif demi menyamaratakan
"status sosial" atau pun gengsi nya. Dampak lain yang diberikan oleh
kemajuan teknologi adalah disaat seseorang sedang berkumpul bersama keluarga,
teman, atau pun sahabat maka seseorang yang cenderung terkena syndrome
westernisasi tersebut akan sibuk dengan gadget nya masing-masing yang
menyebabkan berkurangnya kontak sosial antara masyarakat tersebut. Kemajuan ini
pun memang mempunyai dampak positif dimana dengan kecepatan waktu yang singkat
dapat saling berkirim kabar atau pesan dibandingkan dengan jaman dulu yang
memang susah untuk berkomunikasi yang hanya bisa digunakan dengan media
surat-menyurat. Sama hal nya dengan banyak sekali anak-anak yang masih kecil
tetapi sudah diberikan mainan dengan teknologi yang super canggih. Banyak anak
usia dini bermain dengan iPad atau pun tab, meskipun orang tua si anak mampu
membelikan gadget tersebut namun akan berdampak buruk bagi kondisi si anak,
baik psikis mau pun fisik, yang salah satu nya adalah si anak akan cenderung
menjadi acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitarnya.
Coba kita bayangkan dengan
kebudayaan negeri kita pada jaman dahulu, dimana pada jaman tersebut masyarakat
nya hidup dengan damai dan sejahtera yang tidak perlu dipusingkan dengan
keadaan westernisasi seperti ini. Dimana komunikasi dan kontak sosial di
masyarakat berjalan mulus dan juga masa kanak-kanak nya lebih bahagia dengan
bermain sesuatu yang menjadi kebudayaan kita pada masa itu. Seperti bermain petak
umpet, petak jongkok, bekel, congklak, karet, dan sebagainya. Sedangkan untuk
saat ini saja seperti nya susah untuk menemukan anak-anak yang tinggal di
kawasan kota besar untuk bermain mainan seperti ini. Tidak hanya teknologi saja yang
membuat masyarakat Indonesia berubah. Dapat kita ambil contoh lagi bahwa saat
ini remaja cenderung sudah tidak menyukai lagi hal yang berkaitan dengan
budaya, seperti para remaja lebih memilih menarikan tari yang berasal dari luar
negeri dibandingkan dengan menari tarian nasional seperti jaipong. Fasilitas
yang terdapat di kota metropolitan pun ikut bertambah dan menjadi faktor yang
mendukung perubahan kebudayaan Indonesia dan menghilangnya jati diri bangsa.
Banyak sekali terdapat fasilitas toko, restaurant, klub, yang lebih bernuansa
barat dibandingkan nuasa nasional nya. Remaja juga sudah jarang datang ke
museum untuk sekedar belajar tentang sejarah. Produk impor pun sudah banyak
yang masuk di negeri ini diakibatkan banyaknya permintaan barang dan brand dari
produk luar negeri yang lebih di apresiasi dan di cintai daripada hasil karya
bangsa sendiri.
Kurang nya rasa nasionalisme dan
cinta pada kebudayaan adat istiadat negeri sendiri membuat negara ini menjadi
seakan lupa pada jati diri nya. Untuk itu, saat ini mungkin terlanjur sulit
untuk membuat dan merubah masyarakat yang terkena syndrome tersebut untuk lebih
mencintai bangsa sendiri. Hal ini pun bukan semata-mata murni kesalahan dari
masyarakat namun pemerintah pun seharusnya turut andil dan turut serta untuk
membangun rasa nasionalisme yang sudah hilang. Jadi, sebaiknya apabila bangsa
ini ingin menjadi bangsa yang mencintai bangsa sendiri dibanding dengan lebih
mencintai bangsa lain seharusnya pemerintah dan masyarakat bisa bekerja sama
demi kemajuan bangsa ini kedepan nya sehingga untuk masa bangsa Indonesia tidak
kehilangan jati dirinya.
Keteramgam : Tulisan diatas menggunakan jenis Paragraf Induktif, terimakasih ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar