Senin, 27 Mei 2013

AKU DAN CERITA SERAMKU

MY SCARIEST EXPERIENCE
 



          Pengalaman terseram yang pernah saya alami terjadi kurang lebih 2 tahun yang lalu disaat saya duduk di bangku kelas 2 SMA. Waktu itu pada suatu hari seorang kerabat ayah saya meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman keluarga dekat kampung halaman saya. Saya dan saudara saya ikut ke pemakaman tersebut, namun karna saya dan saudara saya, Imran, masih belum cukup dewasa jadi pada saat itu kami bercanda di makam dengan tertawa-tawa meskipun tidak cukup keras dan berbicara kata candaan yang kurang sopan dan juga tidak mengikuti proses yang cukup sakral tersebut dengan tenang. Kemudian saat sore hari nya dalam perjalanan pulang, saya dan Imran duduk di kursi mobil paling belakang dan di saat jalanan sudah mulai gelap dan kami masih dalam perjalanan pulang, saya merasakan hawa yang beda yang menyebabkan saya ingin melihat ke arah belakang terus tapi tidak terjadi apa-apa.
                Sesampainya di rumah, Faris tiba-tiba mengaku bahwa badannya panas tiba-tiba padahal tadi ia kondisi nya masih baik. Akhirnya Faris tertidur. Pada malam itu tiba-tiba saya tidak bisa tidur karena entah kenapa saya merasa tidak enak badan tapi tidak mengalami panas, kemudia saya sempat ketiduran sebentar sekitar 10 menit. Disitu tiba-tiba saya bermimpi tentang almarhum kerabat ayah saya, beliau menasehati saya untuk berhati-hati dan bertanggung jawab atas apa yang telah saya lakukan karna semua itu akan dimintai pertanggung jawabannya kelak dan harus bersikap sopan santun dalam setiap kondisi. Beliau juga menasehati saya untuk tidak lupa mendoakan beliau karena sedari tadi saya tidak khusyuk mendoakan beliau sehingga saya merasakan sugesti yang tidak enak. Setelah mimpi sebentar itu saya terbangun dan mendapati Imran masih tertidur, karena ingat dengan pesan beliau saya langsung ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan sholat isya yang saya akhiri dengan membaca al-quran untuk mendoakan beliau.

                Pengalaman tersebut memang cukup menyeramkan untuk saya karena cukup mengandung “gaib/mistis”yang percaya tidak percaya menimbulkan ketakutan untuk saya apabila ada orang yang telah wafat saya pun harus menjaga sikap dengan tidak bercanda melainkan mendoakan. Memang pengalaman tersebut memberikan saya pelajaran yang cukup berharga saya untuk lebih bersikap sesuai kondisi yang ada dan juga bertanggung jawab atas menerima resiko atas apa yang saya lakukan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar