Pengalaman terseram yang pernah
saya alami terjadi kurang lebih 2 tahun yang lalu disaat saya duduk di bangku
kelas 2 SMA. Waktu itu pada suatu hari seorang kerabat ayah saya meninggal
dunia dan dimakamkan di pemakaman keluarga dekat kampung halaman saya. Saya dan
saudara saya ikut ke pemakaman tersebut, namun karna saya dan saudara saya,
Imran, masih belum cukup dewasa jadi pada saat itu kami bercanda di makam
dengan tertawa-tawa meskipun tidak cukup keras dan berbicara kata candaan yang
kurang sopan dan juga tidak mengikuti proses yang cukup sakral tersebut dengan
tenang. Kemudian saat sore hari nya dalam perjalanan pulang, saya dan Imran
duduk di kursi mobil paling belakang dan di saat jalanan sudah mulai gelap dan
kami masih dalam perjalanan pulang, saya merasakan hawa yang beda yang
menyebabkan saya ingin melihat ke arah belakang terus tapi tidak terjadi
apa-apa.
Sesampainya
di rumah, Faris tiba-tiba mengaku bahwa badannya panas tiba-tiba padahal tadi
ia kondisi nya masih baik. Akhirnya Faris tertidur. Pada malam itu tiba-tiba
saya tidak bisa tidur karena entah kenapa saya merasa tidak enak badan tapi
tidak mengalami panas, kemudia saya sempat ketiduran sebentar sekitar 10 menit.
Disitu tiba-tiba saya bermimpi tentang almarhum kerabat ayah saya, beliau
menasehati saya untuk berhati-hati dan bertanggung jawab atas apa yang telah
saya lakukan karna semua itu akan dimintai pertanggung jawabannya kelak dan
harus bersikap sopan santun dalam setiap kondisi. Beliau juga menasehati saya
untuk tidak lupa mendoakan beliau karena sedari tadi saya tidak khusyuk
mendoakan beliau sehingga saya merasakan sugesti yang tidak enak. Setelah mimpi
sebentar itu saya terbangun dan mendapati Imran masih tertidur, karena ingat
dengan pesan beliau saya langsung ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu dan
sholat isya yang saya akhiri dengan membaca al-quran untuk mendoakan beliau.
Pengalaman
tersebut memang cukup menyeramkan untuk saya karena cukup mengandung
“gaib/mistis”yang percaya tidak percaya menimbulkan ketakutan untuk saya
apabila ada orang yang telah wafat saya pun harus menjaga sikap dengan tidak
bercanda melainkan mendoakan. Memang pengalaman tersebut memberikan saya
pelajaran yang cukup berharga saya untuk lebih bersikap sesuai kondisi yang ada
dan juga bertanggung jawab atas menerima resiko atas apa yang saya lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar